Sabtu, 06 April 2013

Softskill


1.     Analisa terhadap Jenis Pekerjaan yang ada di sektor swasta bagi lulusan program Sistem Informasi : 
a.     Kompetensi Bidang Database dan Data Mining
Kompetensi dalam bidang Database dan Data Mining menekankan pada kemampuan lulusan dalam keahlian Database dan Data Mining. Perkembangan teknologi komputer yang cukup pesat belakangan ini membuat data elektronik bertambah dengan cukup pesat. Data dalam jumlah besar tersebut harus dianalisa agar bermakna dan memberikan informasi yang bermanfaat.

Kemudahan dalam melakukan transaksi secara online juga berkontribusi meningkatkan jumlah halaman review (feedback) dari para pembeli secara signifikan. Kemampuan menganalisa halaman hasil review dari para pembeli secara metodologis dan sistematis sangat diperlukan oleh manajemen perusahaan untuk mengetahui kualitas barang yang dijual dan tingkat kepuasan pembelinya.

Kemampuan menganalisa data-data yang cukup besar memerlukan tenaga-tenaga trampil berkompetensi Database dan Data Mining. Lulusan dengan kompetensi tersebut memiliki peluang yang cukup besar berprofesi sebagai peneliti, dosen, tenaga ahli perancangan database dan data analis. Lulusan dapat bekerja pada bidang perbankan, perusahaan telekomunikasi, perusahan mesin pencari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lembaga riset, universitas dan instansi pemerintah. Lulusan dalam bidang ini juga dapat menjadi konsultan dalam bidang Database dan Data Mining.


b.    Kompetensi Bidang Sistem Informasi Geografis
Kompetensi dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) menekankan pada kemampuan lulusan dalam perancangan dan pembuatan sistem Informasi Geografis. SIG adalah sistem informasi yang mengelola data spasial dan memiliki kemampuan membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi berbasis geografis. Teknologi SIG belakangan ini banyak digunakan untuk melakukan investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya alam, perencanaan pembangunan dan wilayah, penanganan bencana, kartografi, dan perencanaan jalan.

Lulusan bidang kompetensi Sistem Informasi Geografis dapat berprofesi sebagai peneliti, pengajar, tenaga ahli dalam pemetaan berbasis geografis dan berprofesi sebagai konsultan bidang sistem informasi data spasial. Lulusan bidang kompetensi ini berpeluang untuk bekerja pada Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), perusahaan pertambangan dan energi, dan perusahaan-perusahaan swasta lain yang bergerak dalam bidang pemetaan dan sistem informasi data spasial.

c.      Kompetensi Bidang Jaringan
Kompetensi dalam bidang Jaringan menekankan pada kemampuan lulusan dalam merancang, membuat dan menganalisa sistem jaringan komputer berteknologi Wireless, Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan Metropolitan Area Network (MAN). Teknologi Jaringan belakangan ini berkembang dengan sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Lulusan dalam kompetensi ini diharapkan mampu merancang sistem jaringan komputer yang handal, mampu menganalisa masalah sekuritas jaringan komputer dan mampu mengantisipasi serangan terhadap jaringan dari pihak lain.

Lulusan dalam bidang kompetensi Jaringan dapat berprofesi sebagai tenaga ahli dalam merancang dan membangun sistem jaringan komputer yang handal dan berprofesi sebagai konsultan jaringan. Lulusan bidang kompetensi ini berpeluang untuk bekerja pada perusahaan telekomunikasi, perusahan Internet Service Provider (ISP), perusahaan penerbangan, perusahaan listrik, perbankan, dan instansi pemerintah.

2.     Contoh studi kasus terkait pelanggaran terhadap etika profesi dibidang sistem informasi dan penerapan etika profesi dibidang sistem informasi :
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi dan kuat”.

Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.

Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.

Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan Teknologi Informasi telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:

1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.

2. Isu akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?

3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.

4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.